“Saya sedih anak saya jadi begini, kakinya patah, saya gak punya uang, gimana nasibnya” ungkap Pak Guntur.
Abdi (13) menjadi korban tabrak lari ketika berbuka puasa. Ia yang sudah hati-hati ditabrak dengan kencang oleh pengendara motor. Tabrakan tersebut membuat kakinya tidak bisa digerakkan dan darah mengucur deras.
Abdi termasuk siswa yang berprestasi. Ia merupakan atlet lari yang mewakili sekolah di Pekan Olahraga antar Pelajar. Selain itu, Abdi juga sangat mahir menghafalkan Al-Qur’an. Ia pernah meraih juara 3 Musabaqoh Hifzil Qur’an tingkat provinsi.
Ketika tim datang, Abdi hanya bisa tertunduk lesu. Ia sedih karena tahun ini tidak bisa mengikuti kejuaraan lari karena kakinya patah. Padahal Abdi sudah masuk skuad yang akan dikirim mengikuti Porjar.
Nasib Abdi semakin menyedihkan karena pelaku yang menabrak dirinya tidak mau bertanggung jawab begitu mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan untuk operasi besar.
“Saya sudah coba untuk komunikasi dengan yang nabrak anak saya. Awalnya dia bilang mau ganti kaki Abdi. Tapi begitu mengetahui jumlahnya 50-60 juta ia malah marah-marah dan kabur” cerita Pak Guntur sedih.
Dengan sangat terpaksa, Pak Guntur tanda tangan pulang paksa anaknya dari rumah sakit karena tidak kuat biaya. Padahal tulang kaki Abdi sudah remuk dan tidak bisa disembuhkan kecuali operasi.
“Hasil dari ngojek hanya pas untuk kami hidup. Itu pun terkadang kurang. Tidak mungkin saya bisa membayar operasi Abdi” curhat Pak Guntur sambil mengusap air mata.
Sobat, Abdi terancam masa depan hidupnya. Ia tidak bisa menjadi atlet lari dan sekolah lagi. Kaki Abdi harus segera operasi karena jika terlambat, kemungkinan untuk sembuh semakin kecil.
Sobat, mari tolong Pak Guntur mengobati anaknya
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah,) dan transfer ke no. rekening yang tertera.