Kania, bayi perempuan berusia 10 bulan asal Buleleng, Bali, lahir dengan kondisi langka — tanpa lubang anus sejak lahir. Tak ada tanda-tanda keanehan selama masa kehamilan. Sang ibu menjalani hari-harinya seperti ibu hamil pada umumnya, menyiapkan pakaian kecil dan mimpi besar untuk buah hatinya. Namun takdir berkata lain. Begitu lahir, dokter menyampaikan bahwa Kania harus segera dioperasi agar bisa buang air besar.

Sejak itu, hidup keluarga kecil ini berubah sepenuhnya. Dalam usianya yang bahkan belum genap setahun, Kania sudah dua kali menjalani operasi besar. Tubuh mungilnya berkali-kali harus dibius dan dijahit, sementara ibunya hanya bisa menunggu di luar ruang operasi sambil berdoa dalam isak.
Tragedi belum berhenti di situ. Beberapa minggu lalu, ayah Kania meninggal dunia secara mendadak. Sosok yang selama ini selalu mengantar Kania kontrol ke rumah sakit dan mencari nafkah kini telah tiada. Sejak kepergian sang suami, ibu Kania harus menanggung semuanya sendiri — mengurus bayi sakit, mencari biaya pengobatan, dan berjuang menahan kehilangan yang begitu berat.
“Biasanya bapaknya yang ngurus semua. Sekarang saya sendiri, bingung harus bagaimana. Tapi Kania masih butuh saya,” tutur sang ibu dengan suara pelan.

Dokter menjadwalkan operasi ketiga, namun proses itu harus tertunda karena tidak ada biaya dan tidak ada lagi yang bisa mengantar. Sementara Kania terus membutuhkan perawatan rutin agar kondisinya tidak semakin parah.
Dompet Sosial Madani Bali menggalang bantuan untuk membantu keluarga kecil ini — biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan operasional selama proses operasi Kania berlangsung.
Kania belum mengerti arti kehilangan, tapi tubuhnya merasakan sakit yang tak semestinya. Ia hanya butuh sedikit bantuan agar bisa tumbuh sehat di pelukan ibunya yang berjuang sendirian.

Mari bersama membantu Kania dan ibunya melewati masa sulit ini. Karena bagi mereka, sekecil apa pun uluran tanganmu bisa menjadi harapan besar untuk kehidupan yang lebih baik.
Baca selengkapnya ▾