Setiap pagi sebelum matahari terbit, Pak Ahmad Syahroni (32) sudah memulai hari dengan semangat. Ia bekerja sebagai buruh sopir pengangkut ikan di Kampung Baru, Desa Tegal Badeng Timur, Jembrana. Meski penghasilannya tidak seberapa, ia tak pernah mengeluh. Yang penting, anak-anaknya bisa makan dan tetap bersekolah.

Namun, kehidupan sederhana itu berubah drastis dalam sekejap. Beberapa waktu lalu, Pak Syahroni mengalami kecelakaan hebat saat bekerja. Benturan keras membuat paru-parunya bocor karena banyak udara masuk, tulang rusuknya patah, ginjalnya rusak hingga menyebabkan infeksi pada hati. Kini, ia harus menjalani cuci darah dan perawatan intensif di RSU Negara.
Sejak dirawat, tubuhnya semakin lemah. Dokter menyarankan agar ia terus menjalani cuci darah dan operasi paru-paru secepatnya agar kondisinya tidak memburuk. Namun, biaya yang dibutuhkan sangat besar. Sementara itu, pekerjaan yang selama ini menjadi tumpuan keluarga kini terhenti total.

Pak Syahroni adalah tulang punggung keluarga. Ia memiliki dua anak yang masih kecil—yang pertama duduk di kelas 4 SD, sedangkan yang bungsu baru berusia 3 tahun. Di tengah sakit yang dideritanya, pikirannya terus melayang pada kedua buah hatinya. “Saya cuma ingin sembuh... biar bisa kerja lagi buat anak-anak,” ujarnya lirih di ruang perawatan.
Istrinya kini hanya bisa bergantian menjaga di rumah sakit sambil mengasuh anak yang masih balita. Ia tidak bisa bekerja, apalagi meninggalkan anak kecil sendirian. Kondisi ekonomi keluarga mereka semakin berat. Mereka bahkan belum memiliki rumah sendiri—selama ini masih menumpang di rumah orang tua.

Tanpa perawatan intensif dan cuci darah rutin, nyawa Pak Syahroni bisa terancam. Tapi biaya rumah sakit, obat-obatan, dan tindakan medis terus bertambah setiap harinya. Keluarga kecil ini sudah berusaha sebisanya, namun tabungan yang tersisa pun telah habis untuk pengobatan awal.
Kini, harapan mereka hanya tinggal pada kebaikan hati orang-orang di luar sana. Mereka percaya, selalu ada tangan-tangan baik yang mau membantu sesama di saat sulit.

Sobat baik, mari bersama kita ringankan beban keluarga Pak Ahmad Syahroni.
Bantuanmu akan digunakan untuk biaya operasi paru-paru, cuci darah rutin, dan kebutuhan pengobatan lainnya agar beliau bisa segera pulih dan kembali mencari nafkah.
Baca selengkapnya ▾