Bayangkan diri kita di usia senja, terbaring lemah di sebuah kamar kecil yang dingin, tanpa seorang pun yang menemani. Tubuh terasa sakit, napas tersengal, dan perut kosong karena tidak ada makanan yang bisa dimakan.
Inilah kenyataan yang dialami oleh Nenek Serinu, seorang lansia berusia 90 tahun yang harus bertahan hidup seorang diri.
Di usianya yang hampir seabad, tubuh Nenek Serinu semakin melemah. Setiap hari ia merasakan nyeri di sekujur tubuhnya, demam yang sering datang, dan kesulitan bernapas. Bahkan untuk sekadar bangun dari tempat tidur pun terasa seperti perjuangan besar.
Tidak jarang ia harus kembali terbaring karena tubuhnya tidak lagi mampu menopang dirinya sendiri. Saat malam tiba, dinginnya udara semakin menusuk, membuatnya menggigil dalam kesendirian.
Hidup seorang diri tanpa anak atau keluarga yang merawatnya, Nenek Serinu hanya bisa mengandalkan kebaikan hati para tetangga. Kadang ada yang datang membawakan makanan, namun sering kali ia harus bertahan dalam lapar hingga hari berikutnya.
Tidak ada tangan yang membantunya bangkit, tidak ada suara yang menanyakan keadaannya. Kesepian menjadi teman setianya.
Dengan kondisi tubuh yang semakin renta, kebutuhan dasar seperti makanan dan pengobatan seolah menjadi sesuatu yang mewah bagi Nenek Serinu. Ia tidak memiliki biaya untuk berobat atau sekadar membeli makanan bergizi.
Setiap harinya, ia hanya bisa berbaring, menahan sakit, berharap ada seseorang yang peduli.
Sobat baik, kita bisa menjadi cahaya harapan bagi Nenek Serinu. Uluran tangan kita bisa membuatnya tidur lebih nyaman, makan dengan tenang, dan mendapatkan pengobatan yang ia butuhkan.
Berapapun yang kita berikan bukan hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga bukti bahwa ia tidak sendiri, bahwa masih ada yang peduli padanya.
Mari bantu Nek Serinu!!!
Belum ada Fundraiser