Para penyandang tuna netra memang tak bisa melihat dengan mata. Namun mereka tetap bisa melihat menggunakan hatinya
Rekan tunanetra tetap berusaha menjadi pribadi bertakwa, salah satunya dengan membumikan Al-Qur’an. Menggunakan Al-Qur’an Braille, para penyandang tuna netra ini bisa tetap membaca hingga menghafal Al-Qur’an.
Salah satunya adakah Kakek Rustam (76).
Kakek Rustam kini sudah 73 tahun. Seharusnya ia pensiun. Menikmati masa tuanya dengan tenang. Akan tetapi, nasib Kakek Rustam sungguh malang. Beliau masih harus terus memijat untuk bertahan hidup.
Penghasilannya dari memijat tidak tentu. Kadang satu pelanggan, ada yang memberi Rp 30.000, Rp 50.000 atau bahkan Rp 25.000. Itu pun jika Kakek Rustam dapat pelanggan. Terkadang, seharian ia hanya bisa pasrah dan berdoa. Setidaknya ada rezeki baginya untuk makan.
Walaupun begitu, kakek tidak pernah berhenti beribadah. Beliau rajin membaca Al-Qur’an braille sambil menunggu ada yang pijat ke tempatnya. Namun Al-Qur’an braille milik kakek sudah usang dan harus segera diganti agar ia tetap bisa beribadah di bulan ramadhan ini.
Seperti halnya Kakek Rustam. Kisah yang sama juga terjadi pada Pak Masnan dan istrinya.
Mereka berdua yang memiliki bakat musik sering diundang ke pernikahan atau acara lainnya. Pak Masnan memainkan alat musik dan istrinya yang akan bernyanyi menghibur tamu yang hadir.
Namun, kini undangan untuk Pak Masnan jauh berkurang. Sehingga membuat beliau terpaksa harus hidup menggunakan cara lain. Salah satunya dengan menjadi pemijat.
“Ya mau bagaimana lagi kalau kami nggak tawarkan jasa pijat keliling kami nggak bisa makan dan bayar uang sekolah anak,” ungkap Pak Masnan.
Walaupun begitu, Pak Masnan tidak pernah berhenti beribadah. Beliau rajin membaca Al-Qur’an braille.
Al-Qur’an Pak Masnan dan istrinya juga usianya sudah bertahun-tahun. Beberapa lembarannya pun lepas. Sehingga Pak Masnan sering melewatkan ayat-ayat di lembaran tersebut.
Melihat kondisi tersebut, kami mengajak Anda bersedekah agar Kakek Rustam dan Pak Masnan serta istrinya mendapatkan Al-Qur’an braille yang layak.
Sobat, tahukah Anda. Dari 4,6 juta tunanetra muslim, hanya 10% yang bisa baca Al-Qur’an braille. Bukan karena mereka tidak ingin. Tapi kurangnya fasilitas dan pengajar menjadi alasan utama.
Oleh karena itu, selain memberikan Al-Qur’an braille yang layak. Hasil donasi juga akan kami gunakan untuk mengadakan pelatihan membaca Al-Qur’an braille. InsyaAllah manfaatnya akan lebih terasa.
Mari bersama berantas buta aksara Al-Qur’an.
Note: Al-Qur'an Braile akan disalurkan kepada tunanetra yang membutuhkan. Jika kebutuhan terpenuhi, donasi akan kami salurkan dalam bentuk Al-Qur'an umum.