Di Bali, masjid merupakan kebutuhan yang sangat penting. Terutama bagi komunitas muslim minoritas yang ada di pelosok. Fasilitas ibadah ini selain berfungsi sebagai penjaga keimanan, juga menjadi tempat menyambung tali silaturrahim. Sebab semua kegiatan warga akan berpusat di masjid.

Menjelang bulan suci ramadhan, ternyata masih banyak masjid di pelosok yang masih kekurangan persiapan. Terutama kebutuhan akan listrik yang sudah pasti meningkat. Selama sebulan penuh, selain sholat lima waktu, akan ada tarawih berjamaah, tadarrus Al-Qur'an, dan i'tikaf/qiyamul lail.
Tentu, semua ibadah tersebut memerlukan listrik agar nyaman. Oleh karena itu, tim DSM pun bernisiatif mengajak sobat baik semua untuk bersedekah token listrik ke 100 masjid pelosok yang ada di Bali.

Salah satunya adalah Masjid Firdaus yang ada di pelosok Karangasem, Bali. Firdaus memang tak seperti masjid pada umumnya. Masjid ini dibangun di atas lereng curam dengan ketinggian hingga 6 meter, karena letak desa yang memang terletak di lereng perbukitan.
Masjid ini tepatnya terletak di Banjar Karang Sasak, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali. Jamaah masjid ini adalah warga minoritas di pelosok Karangasem, Bali. Firdaus ini dibangun dari swadaya masyarakat, yang dibuat dari kayu sisa pembangunan yang diangkut oleh warga. Tiang penyangga dibuat dari bambu, yang menyangga masjid agar tetap berdiri diatas lereng.

Masjid Firdaus memang menjadi harapan satu-satunya warga di bukit untuk sholat, mengaji hingga merayakan peringatan hari besar Islam. Rata-rata profesi warga sekitar hanyalah buruh kebun dan petani kecil. Mayoritas penduduknya juga merupakan keluarga pra sejahtera. Mereka sudah susah payah untuk bisa membangun Masjid Firdaus, agar tak lagi harus menempuh perjalanan jauh ke masjid di desa tetangga
Sobat, selain Masjid Firdaus, masih banyak tempat ibadah lain yang membutuhkan sedekah kita.
Banyak musholla terpencil di pelosok Bali dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka tidak memiliki fasilitas ibadah yang layak seperti sajadah, sarung, mukena, Al-Qur'an, serta alat kebersihan. Situasi ini tentu sangat menghambat kenyamanan umat Islam dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.

Untuk itu, kami mengajak para sobat baik untuk berkontribusi. Melalui sedekah jariyah, Anda dapat membantu token listrik dan perlengkapan ibadah yang layak bagi mereka yang membutuhkan di pelosok Bali.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, amal jariyah adalah salah satu dari tiga amalan yang tidak terputus meskipun kita telah meninggal dunia. Setiap kali alat sholat yang kita berikan digunakan untuk beribadah, pahala akan terus mengalir kepada kita.
Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara: yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya. (HR Muslim No. 1631).
Mari kita raih pahala abadi dan tinggalkan jejak amal untuk Islam di Bali. Dengan membantu mereka mendapatkan alat sholat yang layak, kita turut serta dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan memastikan setiap umat Islam di Bali dapat beribadah dengan nyaman dan khusyuk.